The Role of Quadruple Helix in Creative Tourism Around Cihampelas Shopping Street Bandung City, Indonesia: Work in progress or status quo?
ABSTRACT
The Quadruple Helix (QHelix) model encourages the researchers to reflect on more than three possible dynamics, consist of university-industry-government relations for explaining structural developments knowledge-based socio-economic developments. Following the suggestions coming from the QHelix model that continues to twist and turn, the authors prefer to use the concepts that coordinate university-industry-government and those actors that belong to the community as the fourth helix. Using this QHelix model, the authors’ aim is to explore the movement of Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung). The findings reveal that actors from different “helices” in QHelix model participate with different intentions and objectives.
Keywords: triple helix; quadruple helix; creative tourism; shopping street; case
THE TRIPLE DRIVERS OF ECOPRENEURIAL ACTION FOR TAKING THE RECYCLING HABITS TO THE NEXT LEVEL: A Case of Bandung City, Indonesia
Public Engagement through Ecopreneurship: Moving from ‘Recyclable to Marketable’
Gemricik ikut berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang penerapan kantong plastik berbayar di kota Bandung
Bina Bank Sampah di Setiap RW
Selain aktif dalam kampus, Pusat Pengembangan Teknologi dan Lingkungan Hidup (P2TLH) juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat agar lebih mandiri dalam pengelolaan sampah.
Pihaknya juga membina proses komposting dan bank sampah di daerah Jatihandap, Cicalengka, Cicadas, Karees, dan Bekasi yang langsung dipantau oleh mantan ketua P2TLH. “Untuk program bank sampah, di setiap RW di kawasan tersebut pun sudah ada, dan untuk komposting mereka menggunakan sampah rumah tangga,” terang Ketua P2TLH Aviasti.
Continue reading “Bina Bank Sampah di Setiap RW”
Prospek Penataan Area Bantaran DAS Cikapundung 2015-2025
Continue reading “Prospek Penataan Area Bantaran DAS Cikapundung 2015-2025”
Forum Group Discussion GEMRICIK (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung)
Gemricik adalah gerakan dari masyarakat kampus Inter-University di Bandung. Sejak tahun 2010, gerakan ini aktif melaksanakan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan Komunitas di sungai Cikapundung demi cita-cita bersama untuk membenahi bantaran sungai Cikapundung DAS Cikapundung agar air yang mengalir bersih dari sampah dan dikembalikan kejernihannya.
Gemricik yang inisiatif berdirinya datang dari dosen FSRD UK.Maranatha kini telah semakin eksis manakala terus ada kegiatan, bahkan terakhir sudah dipercaya oleh Bapenas Jakarta, Waspola, Distarcip, untuk membantu memberi rekomendasi kepada pemerintah pusat maupun kota Bandung agar bisa mengusulkan solusi dan membuatkan rancangan mengenai solusi problem, sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup sehingga kelak sungai Cikapundung menjadi potensi wisata.
Continue reading “Forum Group Discussion GEMRICIK (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung)”
Program Peningkatan Sanitasi Lingkungan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Sungai Cikapundung
Penanggung Jawab: Dr.Ir. Indah Rachmatiah Siti Salami, MSc.
Tahun Pelaksanaan: 2013
Sumber Pembiayaan: PKM ITB 2013
Informasi Tim Pelaksana:
- Dr. Tresna Dermawan Kunaefi; Teknik Lingkungan ITB
- Ir. Lili Mulyatna, MT; Waspola (Water Supply & Sanitation Policy Action Planning Facility)
- Ir. Satori, MT; Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung), Jl. Ranggamalela 2 Bandung
- Alysius; Mahasiswa S1, Teknik Lingkungan ITB
- Maharani, Mahasiswa S1, Teknik Lingkungan ITB
Permasalahan air dan sanitasi di lingkungan Sungai Cikapundung berasal dari adanya berbagai pemanfaatan Sungai Cikapundung oleh masyarakat sekitar danpenerimaan limbah aktivitas manusia yang tinggal di sekitarnya. Sungai Cikapundung digunakan oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung sebagai salah satu sumber air baku air minum. Oleh karena itu, kualitas air Sungai Cikapundung yang langsung digunakan oleh masyarakat mempunyai potensi menurunkan tingkat kesehatan masyarakat karena secara kualitas sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat sendiri yang membuang limbah ke Sungai Cikapundung. Hal ini seringkali tidak disadari oleh masyarakat karena adanya keterbatasan pengetahuan dan fasilitas serta sarana sistem air bersih, sanitasi, persampahan dan drainase yang ada.
Pelatihan Tie Dye dan Kewirausahaan
UK. Maranatha yang diwakili oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain akan mengadakan Pelatihan dalam rangka Pengabdian Pada Masyarakat berupa Pelatihan Ikat Celup (Tie Dye) untuk ketrampilan serta persiapan berwirausaha. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas di masyarakat terutama dalam bidang pertekstilan.
Pelatihan ini akan mengajarkan mengenai ikat celup, pengenalan mengenai proses produksi, dan persiapan berwirausaha dibidang produk yang menggunakan ikat celup. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi embrio usaha yang sifatnya sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah dalam pengembangan industri kreatif.
Pelatihan ini akan diadakan selama satu bulan dengan total pertemuan sebanyak 4x. Setiap minggu peserta akan bertemu 1x dengan pelatih untuk mendapatkan materi dan pelatihan. Pelatihan ini akan dimulai pada hari Sabtu, 31 Maret 2012 pada pkl 9.00-12.00 WIB di Ruang Jewellry/Tekstil FSRD UK. Maranatha – Jl Surya Sumantri no. 65 Bandung 40164
Pelatih:
- Ibu Irfa Rifaah, M.Ds. (Dosen jurusan Fashion UK Maranatha, Profesional Designer)
- Bpk Ignatius Hartanto, M.T. ( Pelatih Bisnis dari UK. Maranatha, telah melatih lebih dari 72 mahasiswa untuk berwirausaha, Dosen MK Kewirausahaan, Profesional dan seorang Wirausahawan )
Bagi rekan-rekan Gemricik yang ingin memantau, atau ikut serta dapat menghubungi Bjonx via SMS 085320488910