Penanggung Jawab: Dr.Ir. Indah Rachmatiah Siti Salami, MSc.
Tahun Pelaksanaan: 2013
Sumber Pembiayaan: PKM ITB 2013
Informasi Tim Pelaksana:
- Dr. Tresna Dermawan Kunaefi; Teknik Lingkungan ITB
- Ir. Lili Mulyatna, MT; Waspola (Water Supply & Sanitation Policy Action Planning Facility)
- Ir. Satori, MT; Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung), Jl. Ranggamalela 2 Bandung
- Alysius; Mahasiswa S1, Teknik Lingkungan ITB
- Maharani, Mahasiswa S1, Teknik Lingkungan ITB
Permasalahan air dan sanitasi di lingkungan Sungai Cikapundung berasal dari adanya berbagai pemanfaatan Sungai Cikapundung oleh masyarakat sekitar danpenerimaan limbah aktivitas manusia yang tinggal di sekitarnya. Sungai Cikapundung digunakan oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung sebagai salah satu sumber air baku air minum. Oleh karena itu, kualitas air Sungai Cikapundung yang langsung digunakan oleh masyarakat mempunyai potensi menurunkan tingkat kesehatan masyarakat karena secara kualitas sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat sendiri yang membuang limbah ke Sungai Cikapundung. Hal ini seringkali tidak disadari oleh masyarakat karena adanya keterbatasan pengetahuan dan fasilitas serta sarana sistem air bersih, sanitasi, persampahan dan drainase yang ada.
Untuk membantu mengevaluasi kondisi yang ada, mengidentifikasi kebutuhan nyata masyarakat, serta potensi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan lingkungan di Sungai Cikapundung.
Wawancara dan survey mengenai air bersih, sanitasi, san persampahan di wilayah bantaran Sungai Cikapundung sudah sering dilakukan, dan masyarakat merasa belum mendapatkan manfaat atau perbaikan lingkungan di sekitarnya. Wawancara dan survey untuk mengetahui kondisi air bersih dan sanitasi dan kegiatan masyarakat yang sudah ada. Hasil sebagai berikut:
- Kegiatan kebersihan Sungai Cikapundung beragam dari yang rutin seminggu sekali, sampai yang 6 bulan sekali. Pemrakarsa swadaya, danum ada juga yang berjasama dengan PD Kebersihan, kelurahan/kecamatan/Pemkot, swasta (Biofarma); Program CRP (Cikapundung Rehabilitation Program), Program PNPM.
- Partisipasi masyarakat beragam: aktif semua dan penuh kesadaran, sebagian saja; sampai yang hanya partisipasi dengan iuran saja (terutama mahasiswa kost). Kesadaran warga yang lebih tua agak rendah.
- Ketersediaan air bersih: umunya dari PDAM, kran umum, ditambah dari sumur bersama, MCK umum, sumur individual, dan saling membantu antar warga.
- Pengelolaan air limbah: ada MCK umum (jumlah beragam dalam tiap RW), atau septik tank tetapi mungkin tidak berfungsi. Umumnya warga membuang limbah domestik langsung ke sungai.
- Persampahan: sebagian ada pengelola, sebagian tidak, iuran beragam dari Rp. 5000/bulan sampai Rp. 10.000/bulan, iuran per RW Rp. 200.000/bulan. Sebagian warga masih membuang sampai ke sungai, terutama pada malam hari. Pada RW 15 ada Bank Sampah dan kegiatan daur ulang kerajinan dari sampah, ada pula yang mendapat komposter.
- Drainase: umumnya terbatas karena area/space yang terbatas dan geografis yang naik turun.
Pendekatan pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan survey, wawancara dan kemitraan kepada masyarakat melalui komunitas masyarakat di Cikapundung, dengan melakukan: social mapping mengenai persepsi/pendapat masyarakat tentang kondisi sanitasi lingkungan, potensi pemberdayaan masyarakat, kebutuhan masyarakat, kegiatan yang sudah ada, dan peran komunitas yang ada di lingkungan Cikapundung. Terdapat 9 Komunitas yang sudah diwawancarai.
Kegiatan kemitraan dilakukan bersama antara akademisi dari berbagai universitas di Bandung yang tergabung dalam Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung), Indonesia Water Supply & Sanitation Policy Action Planning Facility (Waspola), serta komunitas masayarakat Cikapundung.
Dilakukan FGD dengan Komunitas Masyarakat mengenai sosialisasi program alternatif perbaikan fasilitas air limbah dan sanitasi, termasuk didalamnya program pengelolaan persampahan melalui daur ulang dan bank sampah terintegrasi. Rencana Program disusun oleh Waspola dan Gemricik, dan akan disampaikan kepada masyarakat untuk mendapat feedback mengenai: Potensi pelaksanaan program, kesulitan-kesulitan dan hambatan yang dihadapi, serta dapat tergambarkan persepsi dan potensi partisipasi masyarakat melalui komunitas yang ada untuk dapat meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat; Mendata program kegiatan peningkatan sanitasi yang dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat/Komunitas; Menjembatani masyarakat dengan pemerintah daerah, dan penyandang dana perbaikan sanitasi lingkungan di masa depan.
Masyarakat mengharapkan ada tindak lanjut dari kegiatan ini, khususnya dalam perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi, serta terciptanya Sungai Cikapundung yang bersih.